Arah Kebijakan Teknologi Publik di Dunia Berkembang

Teknologi digital telah menjadi fondasi utama pembangunan global. Negara-negara maju mungkin sudah lebih mapan dalam pemanfaatannya, tetapi di negara berkembang, digitalisasi masih menjadi tantangan sekaligus peluang besar. Pertanyaannya: bagaimana kebijakan teknologi publik negara berkembang diarahkan agar tidak hanya mengejar ketertinggalan, tetapi juga mampu menciptakan lompatan besar menuju masa depan yang lebih inklusif dan berdaya saing?

Kebijakan teknologi publik pada dasarnya adalah strategi dan regulasi pemerintah dalam memanfaatkan teknologi untuk kepentingan publik—mulai dari pendidikan, kesehatan, tata kelola pemerintahan, hingga ekonomi digital. Di negara berkembang, arah kebijakan ini sangat menentukan apakah digitalisasi benar-benar bisa menjadi strategi nasional teknologi publik yang adil, atau justru memperlebar ketimpangan.


Mengapa Kebijakan Teknologi Publik Penting?

Ada beberapa alasan utama mengapa kebijakan ini menjadi kunci:

  1. Akselerasi pembangunan
    Teknologi bisa memangkas birokrasi, mempercepat layanan publik, dan meningkatkan efisiensi anggaran negara.
  2. Kesetaraan akses
    Tanpa kebijakan inklusif, digitalisasi hanya dinikmati oleh kelompok menengah ke atas, sementara masyarakat marginal tertinggal.
  3. Kemandirian digital
    Negara berkembang yang bergantung penuh pada teknologi asing rawan kehilangan kedaulatan data dan kontrol strategis.
  4. Daya saing global
    Dengan regulasi yang tepat, negara berkembang bisa menjadi pusat inovasi baru, bukan sekadar pasar teknologi.

Tantangan Utama Negara Berkembang dalam Kebijakan Teknologi Publik

1. Infrastruktur Digital yang Belum Merata

Banyak daerah terpencil masih minim akses internet, listrik stabil, dan perangkat digital.

2. Literasi Digital yang Rendah

Sebagian besar masyarakat belum terbiasa menggunakan layanan berbasis digital, apalagi memahami isu privasi data.

3. Kesenjangan Ekonomi

Harga perangkat dan biaya internet masih tinggi bagi masyarakat miskin, sehingga akses belum inklusif.

4. Regulasi yang Lemah

Banyak negara berkembang belum punya kerangka hukum jelas untuk data protection, keamanan siber, atau ekonomi digital.

5. Risiko Ketergantungan

Terlalu mengandalkan teknologi dari luar bisa melemahkan kapasitas lokal dan mengurangi kedaulatan digital.


Contoh Kebijakan Teknologi Publik di Negara Berkembang

India: Digital India Initiative

Program ini mendorong digitalisasi layanan pemerintahan, perbankan, dan pendidikan. Salah satu hasilnya adalah Aadhaar, sistem identitas digital terbesar di dunia.

Kenya: Mobile Banking untuk Inklusi Finansial

Lewat M-Pesa, masyarakat tanpa rekening bank bisa mengakses layanan finansial hanya dengan ponsel sederhana.

Indonesia: Transformasi Digital Nasional

Dengan program “Making Indonesia 4.0” dan digitalisasi layanan publik, pemerintah berupaya memperkuat ekonomi digital dan memperluas tata kelola berbasis digital.

Brasil: Smart Governance

Pemerintah Brasil mengembangkan platform layanan publik daring yang terintegrasi, mempermudah akses warga terhadap layanan administratif.


Strategi Kebijakan Teknologi Publik yang Efektif

1. Investasi Infrastruktur Digital

Internet cepat dan listrik stabil adalah fondasi. Negara berkembang perlu menjadikan ini prioritas nasional.

2. Regulasi Perlindungan Data

Tanpa perlindungan data, masyarakat rentan terhadap eksploitasi. Negara berkembang harus belajar dari model seperti GDPR di Eropa.

3. Kolaborasi Publik-Swasta

Pemerintah tidak bisa sendirian. Kemitraan dengan perusahaan teknologi, startup lokal, dan lembaga global sangat penting.

4. Edukasi dan Literasi Digital

Sekolah dan komunitas harus dibekali keterampilan digital agar masyarakat siap beradaptasi dengan dunia digital.

5. Dukungan untuk Startup Lokal

Kebijakan insentif, pembiayaan, dan inkubasi startup bisa menciptakan ekosistem inovasi yang mandiri.


Arah Masa Depan Kebijakan Teknologi Publik di Dunia Berkembang

Melihat tren global, ada beberapa arah penting yang perlu diperhatikan:

1. Tata Kelola Digital yang Transparan

Pemerintahan harus memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan transparansi, mencegah korupsi, dan membangun kepercayaan publik.

2. Fokus pada Kedaulatan Data

Negara berkembang harus memiliki regulasi jelas tentang kepemilikan dan penggunaan data warganya.

3. Transformasi Digital di Sektor Strategis

Bidang pendidikan, kesehatan, dan layanan sosial harus menjadi prioritas dalam digitalisasi.

4. Adopsi Teknologi Ramah Lingkungan

Digitalisasi tidak boleh mengabaikan isu keberlanjutan. Pusat data hijau dan energi terbarukan harus menjadi bagian kebijakan.

5. Partisipasi Publik

Kebijakan harus dibuat dengan melibatkan masyarakat sipil agar inklusif dan tidak elitis.


Penutup

Kebijakan teknologi publik negara berkembang adalah kunci apakah digitalisasi akan menjadi alat pemberdayaan atau justru menciptakan ketidakadilan baru. Dengan strategi yang tepat, digitalisasi bisa memperkuat tata kelola berbasis digital, meningkatkan transparansi, memperluas layanan publik, dan mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif.

Jika negara berkembang mampu merancang kebijakan yang visioner, inklusif, dan berkelanjutan, mereka tidak hanya mengejar ketertinggalan, tetapi juga bisa melompat menjadi pemimpin baru dalam transformasi digital global.